Buku: Terjemahan Memory Van Overgave
Controlier Bone Riattang 1912-1915
Editor : Andi Ahmad Saransi
Penerbit: Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan
Tempat: Makassar
Tahun: 2015
Jumlah Halaman : xii + 155
ISBN: -
Memory Van Overgave (bahasa Belanda)
adalah memori serah terima jabatan dari seorang pejabat lama kepada pejabat
baru pada era kolonial. Pejabat yang menyerahkan memori serah terima jabatan
pada buku ini adalah Controleur yang
mungkin setingkat camat pada masa sekarang ini. Controleur yang pernah menjabat di daerah Bone bagian selatan atau
dalam bahasa Bugis, Bone Riattang.
Buku ini merupakan hasil terjemahan dari arsip khazanah pemerintah
kabupaten Bone yang ada di unit Kearsipan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Provinsi Sulawesi Selatan. Aslinya yang tertulis di Arsip masih menggunakan
bahasa Belanda. Oleh karena dianggap penting informasinya, maka arsip arsip Memory Van Overgave ini diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia. Tujuan penerjemahan ini, agar semakin banyak pihak,
baik dari kalangan mahasiswa, pelajar, peneliti maupun masyarakat umum yang
dapat membacanya dan mengambil manfaat dari arsip arsip ini.
Bagi masyarakat yang ingin mengakses langsung arsip aslinya yang berbahasa
Belanda tetap memungkinkan dengan beberapa persyaratan tertentu. Sumber arsip
yang digunakan dalam buku ini adalah arsip Memorie
Betreffende de Onderafdeeling Boni Bijlagen Opgemakt Ingevalge Schriven van het
Department van Oorlag VII Afdeeling dd 12 Agustus 1912 Nomor 765, khazanah
Arsip Pemerintah Daerah Tingkat II Bone, register 304. Sumber kedua adalah
Arsip Memorie Van Overgave van den
Controleur H.R. Rookmaker, Betreffende de onderafdeeling Boni Riattang,
Afdeeling Boni, Gouvernement Celebes en Onderhoorigheden, khazanah arsip Pemerintah
Kabupaten Daerah Tingkat II Bone, register 305.
Terdiri dari dua bagian, dimana bagian pertama merupakan Catatan mengenai
Onderafdeeling Bone dengan berbagai lampiran informasi tentang Bone yaitu:
situasi geografis, penduduk, hasil bumi, sarana transportasi, pemerintahan,
kondisi politik dan hubungan dengan Gubernemen Hindia-Belanda.
Bagian kedua adalah Laporan Serah Terima Jabatan dari Kontrolir H.R.
Rookmaker yang membahas tentang Onderafdeeling Boni Ri Attang, Afdeeling Boni,
Gubernemen Celebes dan daerah bawahannya. Pada bagian ini juga dibahas tentang
keadaan Bone bagian selatan mengenai gambaran geografis, penduduk, sumber
pendapatan daerah, sarana transportasi darat dan air, pemerintahan dan hubungan
dengan pemerintahan Gubernemen Hindia Belanda.
Beberapa informasi dari buku ini antara lain pada halaman 91,
“dari PalattaE ada jalan selebar 4 meter menuju Patimping (Patimpeng) namun
belum dipekeras. Di musim kering jalan dapat digunakan untuk kendaraan ringan.”
“Di PalattaE, Bontorihu dan Camming terdapat Baruga yang luas dari kayu
yang kuat (kesemuanya dibangun tahun 1914) sedangkan di Gareccing orang juga
telah membangun Baruga, sementara di Cani kayu yang dibutuhkan untuk itu telah
dikumpulkan.”
Bahkan informasi tentang berapa jumlah dukun (sanro) yang ada di distrik
Mare, Tonra, Salomekko, Kajuara, Kahu, Libureng dan Cani juga tercatat dalam
laporan ini. Yang menarik, ternyata pada
masa itu (1912-1915) di Bone selatan, begitu banyak jenis padi. Tercatat ada 13
jenis padi dalam laporan ini yaitu : Ase Banda sama Tepe, Ase Banda Jamala, Ase
Panasa, Ase Beka, Ase Unji, Ase Ulo, Ase Pance, Ase Tobe, Ase Tallan, Ase
Cella, Ase Tabangka, Ase Lappang dan Ase Kasa. Jenis beras ketan juga ada 10
jenis, jenis jagung ada 5. Di Kahu pada masa itu banyak tanaman Kopi.
Buku ini sangat menarik dibaca, sambil membayangkan situasi masa awal abad
ke-20 dimana situasi daerah Bone Selatan dicatat masih menggunakan bahasa
Belanda.
Buku koleksi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulawesi Selatan di Unit
Kearsipan.