Hagia Sophia dari arah pintu masuk Istana Topkapi |
Sore hari di hari Jumat 30 Oktober 2020,
ditengah gerimis dan hawa dingin musim gugur di Istambul, dari Istana
Topkapi saya dan teman teman dari Indonesia lainnya, berbaris menuju Masjid Aya Sofya (Hagia
Sophia). Gedung klasik berusia ribuan tahun ini
berdekatan dengan Istana Topkapi, istana para penguasa kekaisaran Daulah Utsmaniyah
(Ottoman Empire). Karena hujan, kami menggunakan spanduk travel sebagai payung.
Spanduknya cukup panjang, jadi kami memanjang ke belakang dibawah naungan
spanduk tersebut menuju masjid Hagia Sophia. Para pengunjung café yang kami
lalui senyum senyum saja melihat kami yang mulai kebasahan kena percikan air
hujan. Sepatu snicker yang saya pakai pagi itu sampai basah karena ada beberapa
genangan air yang kami lewati.
Tiba di Hagia Sophia, di pintu samping
kanan masjid yang menghadap kesebuah taman dengan air mancur ditengahnya, kami
langsung menuju tempat wudhu yang berupa bangunan bundar terpisah dari gedung
masjid. Semua serba klasik. Tempat wudhu ini menurut perkiraan saya adalah
bangunan tambahan setelah Hagia Sophia dibawa kekuasaan Daulah Utsmaniyah dan
mengubah fungsi bangunan dari gereja menjadi masjid. Hagia Sophia
dialihfungsikan dari gereja menjadi masjid pada tahun 1453 M ketika kota
Constantinople direbut dan ditaklukkan oleh kekaisaran Utsmaniyah.
Kami tiba di Hagia Sophia saat menjelang waktu shalat Ashar tiba, jadi
kami para wisatawan muslim menunggu untuk shalat berjamaah Ashar. Selesai
shalat, saya jalan jalan keliling dalam ruang masjid yang mengagumkan itu.
Lantainya dilapisi karpet warna biru kehijauan, dilengkapi dengan marka marka
tempat jamaah shalat yang harus berjarak karena masa Pandemi Covid-19. Sebelum
dialihfungsikan kembali menjadi masjid, Hagia Sophia adalah museum, sejak
runtuhnya Daulah Utsmaniyah pada tahun 1931 dan menjadi Republik Turki yang
nasionalis dan sekuler dibawah pimpinan Kamal Antaturk.
Di dalam bangunan Masjid Aya Sofia bagian depan kiri dan kanan ada
kaligrafi nama Allah dan Rasul, namun dibagian atasnya lagi ada gambar mosaik
Jesus dan Mary, yang masih kentara kelihatan meskipun ada semacam tirai yang
membentang untuk menutupinya. Dibagian
luar juga banyak mosaik mosaik yang masih asli dari masa kekaisaran
Bizantium. Bahkan di dalam masjid ada bagian yang dipagari khusus dan tidak
boleh diinjak oleh siapapun. Tempat tersebut merupakan tempat suci umat
kristiani. Dari berbagai informasi yang saya dapat, penguasa Daulah Utsmaniyah
berjanji kepada para petinggi umat Nasrani saat penaklukan Constantinople untuk
tidak mengganggu atau mengubah tempat sakral dalam Hagia Sophia tersebut. Dan
sampai sekarang, setelah 568 tahun, tempat itu tetap terjaga dengan baik.
Hagia Sophia dialihfungsikan kembali masjid yang sebelumnya Museum pada Juli 2020 oleh pemerintahan Presiden Recep Tayyib Erdogan. Dengan demikian, setelah 89 tahun menjadi museum, Hagia Sophia kembali menjadi masjid. Gedung yang awalnya adalah gereja, kemudian menjadi masjid, lalu jadi museum, dan akhirnya kembali lagi jadi masjid.
Sejarah ringkas Hagia Sophia yang saya rangkum dari berbagai informasi di
web.
Era Kekaisaran Bizantium: pada masa Kaisar Constantinus berkuasa, Hagia
Sophia dibangun, yaitu dari tahun 360-537 dan difungsikan sebagai Katedral Kristen Ortodoks.
1204 – 1261 M menjadi Katedral Katolik Roma.
1261 – 1453 M menjadi Katedral Kristen Bizantium.
1344 M terjadi gempa bumi yang merusak sebagian gedung.
1453 M Era kekuasaan Daulah Utsmaniyah (Ottoman), Hagia Sophia
dialihfungsikan menjadi masjid, interiornya ditambah kaligrafi besar, ditambah
mihrab dan 4 menara.
1453 – 1931 M Berfungsi sebagai Masjid
1931 – 2020 M Berfungsi sebagai Museum
Sejak Juli 2020 – sekarang dikembalikan fungsinya menjadi masjid.
Meskipun hanya beberapa jam di masjid Hagia Sophia namun kesannya begitu
mendalam. Dari Hagia Sophia kami kemudian jalan kaki ke Masjid Biru yang
jaraknya tidak terlalu jauh.
Hagia Sophia yang memesona, yang memukau, yang bersejarah dengan rentang
waktu yang ribuan tahun, telah mengukir sejarah peradaban manusia dari berbagai
bangsa, ras dan agama.
Suasana dalam Masjid Ayasofya. |
Suasana dalam masjid saat menunggu shalat Ashar |
Saya dengan latar belakang Masjid Ayasofya, Istambul |
Masjid Ayasofya saya ambil dari Google. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar