Buku : Sinrilikna Kappalak Tallumbatua
Editor : Aburaerah Arief dan Zainuddin Hakim
Redaktur Ahli : Roger Tol
Penerbit : Yayasan Obor Indonesia, Jakarta 1993
Jumlah Halaman : x + 330 halaman
Ukuran : 21 x 14 cm
ISBN : 979-461-155-7
Sinrilik adalah salah satu karya sastra lisan dari Makassar
yang sampai sekarang masih sering dipentaskan atau dipertunjukkan pada beberapa
kesempatan. Kegiatan pertunjukkan Sinrilik sering laksanakan pada hari
kemerdekaan, atau hari jadi suatu kota kabupaten di Sulawesi Selatan. Dulu
seingat saya pada zaman TVRI sebagai satu satunya stasiun TV di Sulawesi
Selatan, setiap pekan ada pertunjukan Sinrilik di TV lokal Makassar.
Sinrilik adalah sastra lisan yang masih digemari di Sulawesi
Selatan terutama orang orang dari budaya dan berbahasa Makassar. Sinrilik ini
biasanya dinyanyikan dengan diiringi oleh alat musik tradisional Makassar yaitu
keso-keso (sejenis rebab). Seingat saya, hanya keso-keso inilah satu satunya
pengiringnya. Kata Cense (1979) Sinrilik adalah syair yang singkat dan liris,
atau panjang dan epis. Sinrilik adalah suatu prosa lirik atau prosa berirama
yang dapat dilagukan, kadang diiringi musik tradisional tapi kadang tanpa musik
sama sekali.
Di daerah yang berbahasa Makassar di Sulawesi Selatan, ada
setidaknya 20an judul Sinrilik yang masih sering dipertunjukkan pada seniman,
belum termasuk Sinrilik kreasi baru yang juga kadang dipentaskan. Sinrilik
kreasi baru biasanya diciptakan khusus untuk memperkenalkan suatu program
pemerintah yang baru, misalnya sinrilik untuk pemilihan umum, keluarga
berencana, dan lain lain. Namun diantara sekian banyak sinrilik itu, yang
paling terkenal ada 4 judul yaitu :
1.
Sinrilik
Kappalak Tallumbatua
2.
Sinrilik
I-Datu Museng
3.
Sinrilik
I-Madik daeng Rimakka
4.
Sinrilik
I-Manakkuk Caddik-Caddik
Buku ini hanya terdiri dari 3 bagian, diawali dengan Prakata
dari Muchtar Lubis dan Kata Pengantar
dari penerbit. Kemudian bagian pertama adalah Sinopsis yang berisi isi ringkas
Sinrilik Kappalak Tallumbatua.
Kemudian bagian kedua adalah transkripsi Sinrilikna Kappalak
Tallumbatua dan bagian keempat adalah Terjemahan Sinrilik kappalak Tallumbatua.
Terakhir adalah tentang Editor dan Redaktur Ahli.
Tokoh utama dalam karya sastra ini adalah Andi Patunru yang
merupakan putra mahkota dan pewaris tahta kerajaan Gowa, yang diusir dari tanah
Gowa bersama saudaranya yang bernama Patta Belo.
Buku ini wajib dibaca bagi siapa saja yang tertarik mengkaji
tentang sastra lisan nusantara utamanya Sastra lisan Makassar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar