Soppeng Merangkai Esok

Buku : Soppeng Merangkai Esok

Editor : A. Wanua Tangke / Usman Nukma

Penerbit : Pustaka Refleksi, Makassar 2001

Jumlah Halaman : xx + 235

ISBN : - 

Buku ini merupakan gambaran umum tentang Soppeng dan juga kumpulan tulisan hasil pemikiran tokoh masyarakat Soppeng baik yang ada di Soppeng maupun yang bermukim di luar Soppeng.  Hasil pemikiran ini untuk memberikan semacam referensi atau rujukan bagi pembangunan Soppeng kedepan, menuju masyarakat adil makmur dan Soppeng menjadi kabupaten yang maju. Disadari sepenuhnya oleh para penulis bahwa arah pembangunan Soppeng masih belum jelas, sumber daya manusianya masih belum berkembang sepenuhnya, perencanaan yang kurang matang, dan manajemen yang tidak professional. Inilah semua yang ingin dicarikan solusinya, dengan mengumpulkan tulisan dari berbagai tokoh masyarakat Soppeng. 

Diawali dengan Sekapur Sirih dari editor, kemudian Pengantar dari Dr. Marwah Daud Ibrahim (salah seorang tokoh masyarakat Soppeng) dengan judul “Duduk Bersama Mencari Keunggulan Lokal”.  Dikatakan bahwa buku ini strategis karena bisa mengangkat sebuah gambaran keadaan, tentang peta daerah, tentang potensi lahan, termasuk pengungkapan terhadap sejarah masa lalunya, kondisi saat ini dan juga harapan harapan dimasa depan. 

Terdiri dari 6 bagian, dimana bagian pertama adalah “Dimensi Kesejarahan dan Persfektif Kekinian”, dari ‘sianre bale’ hingga ‘to Manurung’. Bagian pertama ini terdiri dari 7 sub bagian lagi yaitu : Soppeng sebuah nama, memburu jejak hari lahir, posisi & kondisi geografis, penduduk dan perilaku budaya, ragam potensi, wajah pendidikan, dan fasilitas publik.  

Bagian kedua adalah “Yassisoppengi, Mengangkat Mutiara Terpendam”, merumus Paradigma masa depan. Bagian ini terdiri dari  11 sub bagian  yaitu : timbangan masalah, dari sebuah visi, misi memburu cita ideal, langkah strategis, manusia paripurna, perlindungan hak, nilai tambah ekonomi, pemberdayaan dunia usaha, sadar wisata, dimensi sosial budaya, dan pendidikan berdayaguna.

Bagian ketiga membahas tentang “Nuansa Alam Khas Soppeng”. Ada 6 sub bagian yaitu mustika yang tersembunyi, daya pikat Lejja, diantara dua gunung, jernihnya Ompo, Sao Mario dokumen peradaban dunia, dan legenda dibalik Kalong. Pada bagian ini pembaca bisa mendapatkan informasi berbagai macam keindahan alam dan destinasi wisata di kabupaten Soppeng. 

“Geliat Pembangunan di Multi Lahan” dibahas pada bagian keempat. Ada potensi ekonomi dan magnet investasi  di kabupaten Soppeng. Pada bagian ini ada pembahasan tentang primadona pertanian, menggantung cita dilahan kebun, ragam sektor, memicu teknologi, layanan publik, ekonomi lokal, rayuan pariwisata, investasi sumber daya manusia, prilaku sadar sehat, dan kesesuaian lahan dan Grateks-2.   

Padabagian kelima “Pergolakan di Gerbang Otoda”, potensi menggapai masa depan, dengan sub bagian pembahasan yaitu : skala prioritas, PAD dan nafas pemerintah, ekonomi prospektif, indikator pertanian, agribisnis, dan pemasaran. Bagian ini lebih fokus pada pembahasan keadaan ekonomi kabupaten Soppeng.

Bagian terakhir adalah “Buah pikir para sesepuh”. Pada bagian ini para tokoh masyarakat Soppeng memberikan sumbangsih pemikirannya untuk masa depan Soppeng yang lebih baik.  Ada 20 tokoh masyarakat Soppeng yang menyumbangkan tulisannya yaitu Prof. Dr. Rady A. Gani, Prof. Dr. Zainuddin Taha, Ir. Andi Mauraga Machmud M.Sc., Dr. Muhammad Ardi, Drs. Andi Munarfah Mappu,M.Sc., Drs. H. Achmad Batinggi MPA., Abbas Sabbi, SH., Ir. Zainal Arifin Mannawi., Bachtiar Manaba, H.A. Kaswadi Razak, H.A. Candong Ukke,  Ir. H. A. Halim Palloge, Drs. Syarifuddin Rauf, A. Husni Husain AE, SE., Abd. Haris Abbas, S.H., M.M., Drs. Andi Sutomo, Drs. Andi Massalangka Tjullang, MS., Husain Junaid, S.H., Alvian Syamsuddin dan ditutup dengan tulisan Pergolakan di Spektrum Otoda oleh Drs. Andi Harta Sanjaya.

Buku koleksi Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulawesi Selatan.