Buku : Transkripsi Oral Histori Masa Pemerintahan Jepang di Maros, Sulawesi Selatan
Penulis : Tim Dispus-Arsip Sul-Sel
Penerbit : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, Makassar 2015
Jumlah Halaman : vii + 215
Ukuran : 14,5 x 21 cm
ISBN : -
Sejarah Lisan adalah karya sejarah atau historiografi yang didominasi oleh sumber lisan (Sugeng Priyadi, 2017:15). Perlu diketahui bahwa Sejarah Lisan, adalah salah satu sumber informasi kesejarahan dan nilai budaya tradisional yang sangat potensial bagi pembinaan kebudayaan di suatu daerah. Demikian halnya dengan Transkripsi Sejarah Lisan ini, dapat dijadikan sumber informasi kesejarahan untuk daerah Maros, dan Sulawesi Selatan pada umumnya. Informasi kesejarahan yang ada dalam buku ini adalah hasil wawancara beberapa tokoh masyarakat atau masyarakat biasa yang pernah menjalani kehidupan masa pendudukan Jepang. Pelaksanaan wawancara dilaksanakan pada tahun 1999, oleh Tim dari Dinas Pepustakaan dan Kearsipan Sulawesi Selatan, dan pelaksana transkripsi hasil wawancara dilaksanakan oleh Tim dari Universitas Hasanuddin, Makassar.
Buku ini diawali dengan Kata Pengantar dan Sambutan dari Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulawesi Selatan, kemudian pendahuluan dan transkripsi hasil wawancara. Ada 6 orang warga atau tokoh masyarakat dengan rincian sebagai berikut;
1. Topik : Tentang Jepang di Camba. Informan : Puang Bori Sirua dan Istri, seorang pensiunan Polisi yang berusia 79 tahun, tinggal di Desa Cempaniga, Kecamatan Camba, suku Bugis. Pewawancara adalah Suharman Musa, dan wawancara berlangsung selama 85 menit, dilaksanakan pada tanggal 29 September 1999. Wawancara menggunakan bahasa Indonesia dan Bugis.
2. Topik : Tentang Masuknya Jepang di Camba. Informan : Puang Salle, seorang laki laki berusia 79 tahun, pedagang, suku Bugis, tinggal di Desa Cempaniaga, Kecamatan Camba, Kabupaten Maros. Pewawancara : Suharman Musa, dan wawancara berlangsung selama 85 menit menggunakan bahasa Indonesia dan Bugis.
3. Topik : Sejarah Kedatangan Pasukan Jepang di Camba. Informan : Puang Daeng Sitonra, laki laki umur 89 tahun, anggota Veteran TKRI, beralamat di Camba, Maros. Pewawancara : Suharman Musa, dan wawancara berlangsung selama 60 menit pada tanggal 29 September 1999, menggunakan bahasa Bugis dan Indonesia.
4. Topik : Tentang Masuknya Jepang di Camba Maros. Informan ; Haji Ba’du Syukur, laki laki berusia 72 tahun, anggota Veteran TKRI, beralamat di Desa Cempaniga, Kecamatan Cambar, Kabupaten Maros. Pewawancara : Man Arfa, dan wawancara berlangsung 60 menit menggunakan bahasa Bugis dan Indonesia pada tanggal 29 September 1999.
5. Topik : Masuknya Jepang di Camba. Informan : Haji Abdul Wahab, laki laki berusia 80 tahun, anggota Veteran TKRI, beralamat di Desa Cempaniga, Kecamatan Camba, Kabupaten Maros. Pewawancara adalah Drs. Abdul Kadir Bacololo. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 29 September 1999, menggunakan bahasa Bugis dan Indonesia.
6. Topik : Pendudukan Jepang di Camba. Informan : Baso Sirua, laki laki, bertempat tinggal di Desa Cempaniga, Kecamatan Camba, Kabupaten Maros. Pewawancara : Man Arfa, wawancara menggunakan bahasa Indonesia dan Bugis, pada tanggal 29 September 1999
Buku ini dapat dibaca di Perpustakaan Khusus Unit Kearsipan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar