Buku : La Maddukelleng
Penulis : Andi Munir Maulana S.H.
Penerbit : Lamacca Press, Makassar 2003
Jumlah Halaman : 58
ISBN : -
La Maddukelleng adalah salah seorang Arung Matowa (Raja) Wajo yang juga pernah menjadi Sultan Pasir, salah satu Kesultanan di Kalimantan. Selain itu beliau juga pernah menjadi Arung Peneki, dan Arung Siengkang. Jadi selama hidupnya beliau pernah memimpin 4 kerajaan dan kesultanan. La Maddukelleng diperkirakan lahir tahun 1700 di daerah Peneki. Beliau adalah bangsawan tinggi di Peneki. Ayahnya adalah La Matatikkak To Addatia, Arung Peneki pada tahun 1713. La Maddukelleng masih keturunan langsung dari La Tenri Bali, yaitu Batara Wajo pertama dan La Tadampare Puang Ri Maggalatung, Arung Matowa Wajo ke-4. Dari Silsilahnya, La Maddukelleng juga masih punya darah Arung Palakka, meskipun di dalam silsilah tidak disebutkan Arung Palakka yang mana.
Buku ini terdiri dari 8 bagian, dan diawali dengan Pengantar dari Penerbit, kemudian Pendahuluan. Selanjutnya bagian perbagian sebagai berikut ;
- Pertempuran di Tosora. Pertempuran disini adalah pertempuran untuk melawan serangan dari Kerajaan Bone. Pasukan kerajaan Bone waktu menyerang benteng Tosora. Pada pertempuan ini, Arung Matowa Wajo La Tenri Lait To Sengngeng juga wafat.
- La Maddukelleng. Pada bagian ini, dibahas asal usul keturunan La Maddukelleng.
- Merantau. Pada tahun 1714 ada ritual pelubangan telinga seorang putri Raja Bone, dan Arung Matowa Wajo juga diundang. La Maddukelleng yang masih remaja waktu itu juga ikut ke Bone, namun saat di Bone, pada acara sabung ayam, terjadi perselisihan antara pasukan kerajaan Bone dengan pasukan dari Wajo. Terjadi penikaman dan banyak korban jiwa. Akhirnya La Maddukelleng yang dicurigai sebagai pemicu perselisihan. Pada akhirnya, La Maddukelleng pergi merantau, pertama ke Johor, kemudian ke Pasir.
- Menjadi Sultan Pasir. La Maddukelleng dan pasukannya menaklukkan Pasir tahun 1726, dan juga merebut Kutai, Pangatan, Banjarmasin dan daerah lain disekitarnya. Beliau kemudian mengawini anak Sultan Pasir, dan menaklukkannya, sampai akhirnya La Maddukelleng naik tahta menjadi Sultan Pasir.
- Kembali ke Sulawesi Selatan. Tahun 1735 La Maddukelleng dan pasukannya berangkat pulang ke Celebes (Sulawesi) ke tanah Bugis karena dipanggil pulang oleh Arung Matowa Wajo waktu itu.
- Melawan Bone. Pada bagian ini dikisahkan pertempuran sengit antara pasukan Belanda (VOC) melawan pasukan kerajaan Bone, dipimpin oleh Ratu Bone, I-Batari Toja Daeng Talaga. Pada saat itu La Maddukelleng dan pasukannya dalam perjalanan pulang ke Wajo melalui sungai Walanae.
- Perang melawan Belanda. April 1739, La Maddukelleng dan pasukannya berangkat ke Makassar untuk menyerang pasukan Belanda. Serangan dilancarkan pada 16 Mei 1739.
- Penutup. Selama hidupnya, La Maddukelleng dan pasukannya berhasil melakukan 6 kali serangan ke pasukan Belanda.
Pada bagian akhir dibahas Daftar Kepustakaan dan Silsilah La Maddukelleng.
Buku ini adalah salah satu buku referensi utama jika ingin mengkaji sejarah Wajo dan Sulawesi Selatan pada umum. Buku ini adalah koleksi Perpustakaan Abdurasyid Daeng Lurang, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulawesi Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar