iPusnas, Aplikasi Unggulan dari PNRI dimasa Lockdown
Selama beberapa bulan terakhir warga
Indonesia dan bahkan warga dunia secara global diharuskan untuk tetap tinggal
dirumah, ditengah pandemi wabah virus corona (Covid-19). Berbagai kegiatan
dilaksanakan di rumah. Kemajuan teknologi zaman sekarang memungkinkan kita
untuk Work From Home (bekerja dari rumah), belajar dari rumah, belanja dan
menjual dari rumah, meeting dari rumah, konferensi dari rumah, olahraga di rumah,
nonton dan hiburan lainnya di rumah, dan kegiatan lainnya.
Hampir semua kantor, kampus, sekolah,
tempat ibadah dan organisasi ditutup, termasuk lembaga perpustakaan. Selama
masa lockdown ini, masyarakat tidak terlayani untuk mengakses buku buku di
perpustakaan. Beberapa lembaga perpustakaan hanya menerima pengembalian buku
tapi tidak melayani peminjaman buku. Padahal, disaat kita berada dirumah saja
selama beberapa hari atau beberapa bulan lamanya, tentu sangat membosankan.
Kebutuhan akan bahan bacaan yang biasanya diperoleh lewat perpustakaan tidak
terpenuhi. Bagi sebagian orang tertentu, kehadiran televisi, radio, telepon seluler
pintar (smart phone), komputer dan internet sudah cukup. Tapi sebagian orang lagi,
tidak merasa puas tanpa membaca bahan bacaan tercetak, seperti buku, majalah, dan
koran. Di rumah saja tanpa memegang buku atau majalah terasa sangat
membosankan.
Nah, salah satu aplikasi unggulan yang
saya telah gunakan sejak masa masa awal lock down, adalah aplikasi iPusnas. Aplikasi persembahan
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) untuk masyarakat Indonesia dan
dunia yang hendak mengakses bacaan bacaan bermutu dalam format buku elektronik
(E-book). Buku buku dalam berbagai genre (aliran/jenis) tersedia, mulai dari
buku anak anak, komik remaja, buku pertanian, buku buku yang menunjang program
literasi untuk kesejahteraan, kumpulan artikel dari majalah, dan bacaan
lainnya.
Aplikasi iPusnas ini bisa diunduh (download) dari Play Store, bisa diunduh di
telepon pintar (smart phone) bisa juga di laptop atau desktop. Aplikasi ini
juga tak sekedar aplikasi untuk meminjam dan membaca buku elektronik, tapi juga
bisa menjadi aplikasi media sosial. Kita bisa mengikuti (follow) orang lain dan orang lain lain bisa follow
kita. Kita bisa menyukai (like) buku buku yang dipinjam dan dibaca teman kita,
juga bisa dikomentari. Buku yang telah dibaca, bisa diberi ulasan, apakah
berupa kritik, saran, manfaat atau apapun.
Setelah aplikasi iPusnas diunduh, kita bisa meminjam buku elektronik selama 7 hari.
Nah, ini perbedaan dengan peminjaman buku di gedung perpustakaan, dimana kita
diberi kesempatan meminjam buku selama 2 pekan (14 hari). Di iPusnas, hanya 7 hari, jadi selesai
atau tidak selesai dibaca, unduhan buku yang telah kita pilih akan hilang di
laptop atau smart phone kita. Atau istilahnya mungkin dikembalikan lagi ke database iPusnas. Keunggulan lainnya, buku elektronik yang kita baca, dan berhenti pada
halaman tertentu, maka kita bisa mem-bookmark-nya, atau menandainya pada
halaman berapa kita baca terakhir, sehingga ketika akan membacanya lagi, bisa
langsung kehalaman yang telah diberi tanda bookmark. Membaca buku elektronik di
iPusnas juga cukup menyenangkan
karena untuk pindah ke halaman selanjutnya, kita bisa memilih apakah halaman bukunya
kita mau digeser keatas atau kita mau
geser kekiri, dan bahkan kita bisa membuka halaman seakan akan membuka buku
cetak.
Setiap kali kita membuka aplikasi, maka
pada halaman awal, kita langsung disuguhi menu sampul buku buku yang mungkin
kita akan tertarik membacanya. Tapi kalau misalnya, tidak ada buku di menu
depan yang menarik bagi kita, maka bisa juga mencari judul buku yang kita
inginkan pada fitur pencarian dibagian atas tengah laman beranda iPusnas. Pada
bagian kanan beranda, ada panel “saran pertemanan” yang mirip Facebook. Saya
sendiri belum memiliki teman di aplikasi ini, karena belum pernah ada yang saya
kenal orang orang yang dipajang foto dan profilnya di panel tersebut. Ada juga
panel (atau fitur) pencarian pengguna (search user) dan kucoba mencari nama
orang yang kupikir telah menggunakan aplikasi ini, ternyata tidak ada. Mungkin
saja ada, namun menggunakan nama yang bukan nama sebenarnya.
Apa saja manfaat yang bisa kita ambil dari iPusnas? Banyak sekali. Anda bisa
membaca buku fiksi (novel, puisi, drama, pantun dan lain lain), non-fiksi dari
berbagai bidang ilmu pengetahuan sesuai yang anda minati. Anak anak dapat
membaca buku cerita menarik, komik komik remaja atau novel novel remaja. Bagi
yang belum punya pekerjaan, anda bisa mencari buku buku yang bisa anda gunakan
untuk mencari penghasilan, misalnya buku cara membuat kerajinan, masak masak
atau kuliner, perbengkelan, pertanian, peternakan dan lain lain. Ibu ibu
rumahtangga pun bisa pinjam buku buku resep masakan di iPusnas. Juga tersedia berbagai macam buku yang berkaitan dengan
dengan rumahtangga, misalnya cara menanam bunga dan sayur secara hidrofonik,
cara membuat kerajinan sulam pita, cara mengelola keuangan dan lain lain.
Minat baca orang
Indonesia sangat rendah. Menurut hasil survei yang dilakukan oleh organisasi
pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan PBB (UNESCO) yang dirangkum dalam laporannya tahun 2016, menyebutkan Indonesia
hanya peringkat 60 dari 61 negara yang disurvei. Peringkat pertama
diduduki oleh negara Finlandia (Kompasiana, Januari 2019). Salah satu penyebab
rendahnya minat baca ini adalah sulitnya akses untuk mendapatkan bahan bacaan
tercetak. iPusnas ini salah satu jawaban dari masalah
ini karena pembaca atau pemustaka tidak perlu lagi datang ke Perpustakaan,
cukup meminjam dan membacanya dirumah saja. Dengan demikian , kehadiran aplikasi iPusnas ini tentu kita harapkan akan meningkatkan minat baca kita
semua, terutama generasi muda Indonesia yang menjadi penerus tongkat estafet
pembangunan bangsa Indonesia.
Jadi teman teman, manfaatkan iPusnas sebaik-baiknya terutama saat kita semua harus lebih sering
berada dirumah saja. Selamat Membaca….
(Gedung Multimedia Dispus-Arsip, Jumat 26 Juni
2020)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar