Buku : Badong Sebagai Lirik Kematian Masyarakat Toraja
Penulis : J.S. Sande
Penerbit : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta 1986
Jumlah Halaman : 128
ISBN : -
Tana Toraja dikenal dengan adat istiadat dan tradisinya yang unik. Meskipun tidak mengenal tradisi tulisan, namun ada tradisi lisan yang turun temurun tetap dipelihara oleh orang orang Toraja. Salah satu tradisi lisan itu adalah Badong. Tradisi atau sastra lisan Badong adalah warisan budaya leluhur orang Toraja yang perlu dilestarikan dan dikembankan, dalam rangka pengambangan sastra dan budaya nasional.
Badong adalah jenis puisi yang dilagukan atau dinyanyikan pada pesta pesta kematian. Badong selalu berlarik 2 (2 baris) dan suku katanya masing masing 8. Biasanya dinyanyikan oleh orang orang yang berduka dengan menari dengan posisi melingkar. Lirik liriknya dinyanyikan seperti ratapan dan dinyanyikan pada malam hari pada saat upacara kematian sedang berlangsung.
Puisi Badong biasanya mengandung unsur pokok pernyataan duka cita, riwayat hidup dan pujaan kepada yang meninggal. Badong menggunakan kosa kata bahasa yang indah dan merupakan curahan kalbu dalam bentuk ratapan.
Dalam buku ini dibahas 4 jenis Badong, yaitu :
1. Badong Tomakaka (Badong orang Bangsawan)
2. Badong Tomakaka (Terjemahan)
3. Badong Tosarani (Badong bagi orang yang sudah memeluk agama Kristen)
4. Badong Tosarani (Terjemahan)
5. Badong Paqbarani (Badong Pemberani yang telah berjuang)
6. Badong Paqbarani (Terjemahan)
7. Badong Tobuda (Badong bagi masyarakat umum)
8. Badong Tobuda (Terjemahan)
Buku ini dapat dijadikan rujukan bagi para peminat sastra atau tradisi Lisan Toraja.
Koleksi Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulawesi Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar