Ketika usia kita
semakin menua, berkumpul dengan sahabat sahabat masa remaja akan membawa
kebahagian. Begitu banyak yang bisa diobrolkan dan didiskusikan tentang
pengalaman saat masih sekolah dulu. Ada kisah sedih, lucu, heboh, mengharukan,
menegangkan dan membanggakan. Semuanya membuat kita terkenang kenang. Dan hal itu menggugah suatu kenangan yang pernah
terjadi dimasa lalu. Berkumpul dengan sahabat lama yang puluhan tahun tidak
bertemu, juga akan mempererat tali silaturrahim. Bagaikan merajut kembali
benang benang yang telah putus puluhan tahun.
Atas dasar itu, bebebrapa
orang alumni SMA 1 Watampone 1986 menginisiasi suatu wadah silaturrahim dalam
format “Temu Kangen”. Diawali dengan komunikasi secara intens dimedia sosial
seperti group Whatsapp (WA) dan group Facebook akhirnya terbentuklah panitia
kecil beranggotakan 20an orang. Jadi selama beberapa bulan sebelum acara, sudah
ditawarkan kepada semua anggota alumni 86 pilihan tempat. Dari dua tempat
pilihan, yaitu Pallette di Bone dan Malino di Gowa, akhirnya Malino yang
mendapat voting terbanyak.
Dengan penuh
semangat, kelompok kecil panitia kemudian melakukan hunting tempat Temu Kangen
di Malino, karena memang banyak pilihan tempat disana. Selain hawa yang sejuk
pegunungan, juga Malino adalah kota kecil yang indah dengan banyak pohoh pinus
dan tanaman bunganya. Pada awalnya, ditentukan adalah tempat yang namanya
MASAGENA. Tapi kemudian setelah mempertimbangkan banyak hal akhirnya terpilih
Villa Rindu Alam.
Setelah persiapan
Temu Kangen mantap, termasuk kontribusi dari peserta, baju kaos seragam,
peralatan, transportasi, konsumsi, akomodasi
dan lain lain, tibalah hari pelaksanaan Temu Kangen. Tanggal 8 – 9
September 2018, hari Sabtu dan Minggu sengaja dipilih agar tidak mengganggu
hari kerja para peserta. Sabtu pagi pagi
sekitar jam 7.30 dengan menggunakan jasa transportasi online, saya menuju Jalan
Bau Mangga, di Asrama Sidrap tempat kami berkumpul bagi yang mau naik bus ke
Malino. Sementara teman alumni yang bermukim di kota Watampone dan sekitarnya,
juga berangkat ke Malino lewat Sinjai dengan menggunakan beberapa mobil
pribadi.
Sekitar pukul 11
pagi, kami tiba di lokasi, yaitu Villa Rindu Alam. Villa ini terdiri dari dua
gedung, satu gedung berlanta 2 dan satu lagi berlantai satu. Ada lagi satu
gedung yang masih satu pagar dengan villa Rindu Alam, namun berbeda
kepemilikan. Karena banyaknya peserta Temu Kangen, pihak panitia menyewa ketiga
gedung. Gedung yang dekat dengan jalan masuk, dikhususkan bagi peserta laki-laki.
Dua gedung villa Rindu Alam ‘dikuasai’ oleh peserta perempuan. Gedung yang
ditengah yang berlantai satu ditempati oleh Panitia perempuan. Sementara
panitia laki laki berbaur dengan peserta lainnya di gedung sebelah kanan dekat
jalan masuk. Sebagian panitia telah menginap satu malam sebelum hari ‘H’ untuk
mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan selama acara Temu Kangen. Penitia
yang menginap telah menyiapkan peralatan elekton untuk acara hiburan, tempat
tempat tidur peserta, hiasan lampion dan berbagai menu makanan untuk para
peserta.
Peserta yang dari
dari Makassar yang terdiri dari satu Bis dan beberapa mobil pribadi tiba
terlebih dulu di villa Rindu Alam. Kami yang dari Makassar disambut oleh
panitia, dan juga hidangan makan siang sudah siap terhidang. Menu masakannya
sungguh lezat. Ada sate ayam, ikan bakar dan lain lain. Meski siang siang
bolong, namun angin tetap bertiup kencang dan cuaca dingin tetap terasa. Bahkan
kami yang tidak kebagian kursi saat makan siang, duduk di ruang terbuka dibawa
dibawa sinar matahari langsung, namun terik matahari tetap tidak terasa
panasnya.
Acara siang itu
sebagian teman langsung berfoto foto dengan latar belakang villa Rindu Alam
yang didesain dengan indah, juga didepan villa ada hiasan lampion warna warni
dengan berbagai ukuran dan bentuk. Didepan villa juga ada gazebo dan rumah
pohon yang juga menjadi latar belakang foto foto selfi peserta Temu
Kangen. Didepan gedung tengah yang
memiliki teras kecil, adalah panggung tempat elekton dan spanduk acara Temu
Kangen terpasang. Spanduk lainnya juga terpasang di pintu masuk Villa. Dipanggung
kecil inilah teman teman peserta yang suka menyanyi, menyalurkan bakat bakatnya
sambil menghibur peserta Temu Kangen yang sedang menikmati hidangan makan
siang.
Suasana saat pertama
kali bertemu dengan teman teman SMA lainnya yang sejak tamat SMA tahun 1986, 32
tahun lalu, ada rasa bahagia, gembira, senang dan terharu. Tak sekedar jabat
tangan diantara para peserta, tetapi juga pelukan hangat dan cium pipi kiri dan
kanan. Peserta perempuan banyak nampak histeris, berpelukan sambil lompat
lompat, dan terkadang, pelukan belum terlepas, sudah ditarik lagi ke pelukan
sahabat perempuan lainnya. Tentu saja kami maklum. Sahabat yang dulu selama 3
tahun sama sama di sekolah, lalu terpisah 32 tahun dan baru bertemu… sesuatu
yang luarbiasa yang sulit diungkap dengan kata kata. Bahkan ada beberapa teman
SMA yang dulunya kami tidak akrab, atau bahkan tidak saling kenal namun
beberapa tahun tahun terakhir kami saling akrab lewat media sosial Facebook dan
Whatsapp (WA). Apalagi kami cukup sering bertemu dibeberapa tempat sebelum
acara Temu Kangen dilaksanakan.
Panitia sudah
menyiapkan acara secara lengkap, mulai dari pemberangkatan sampai kembali lagi
ke Makassar dan Bone. Siang itu setibanya di lokasi kami makan siang, dihibur
oleh teman teman yang suka menyanyi dan lomba bakiak. Disini kelucuan lomba
membuat kami bisa menikmati, baik peserta lomba maupun yang hanya menonton
saja. Awal awal lomba semua nampak baik baik saja dan lancar, namun setelah
beberapa langkah, mulai tidak harmonis. Akhirnya peserta terjatuh. Bahkan
sampai ada yang patah bakiak-nya.
Sore menjelang,
ketika udara mulai terasa semakin dingin menusuk sampai ketulang, lampion warna
warni mulai dinyalakan, menambah semarak dan meriahnya acara Temu Kangen.
Peserta Temu Kangen mandi dan kemudian shalat magrib berjamaah. Kami shalat berjamaah
di gedung tempat peserta laki laki karena cukup luas. Sebenarnya ada Musallah
kecil berdinding kaca didepan Villa utama, namun kami berjamaah di dalam gedung
villa karena banyaknya jamaah. Selesai shalat, kami makan malam bersama, lalu
dilanjutkan dengan acara acara Temu Kangen yang telah disusun sebelumnya oleh
Panitia. Diawali dengan laporan ketua panitia DR. Abdul Masyar, pembacaan doa
untuk teman alumni yang telah menghadap sang
Ilahi rabbi, pemutaran video foto foto lama kami saat masih di SMA dan
foto setelah kami saling berinteraksi di media sosial. Selanjutnya adalah
hiburan hiburan malam. Ada lomba nyanyi antar kelas. Sebagian teman bernyanyi,
sebagian lagi berjoget dan sebagian juga
hanya menonton sambil ngobrol dan saling tukar informasi dan pengalaman selama
32 tahun tidak bertemu. Ternyata banyak kisah kisah dari pengalaman teman teman
yang baru terungkap di acara Temu Kangen ini.
Menjelang tengah
malam,ketika angin semakin terasa kencang dan suhu udara semakin dingin, api
unggun kemudian dinyalakan, sambil menikmati hidangan minuman Sarabba untuk
menghangatkan badan. Juga panitia menyiapkan cemilah “jasuke” yang terdiri dari
jagung susu dan keju. Kalau soal makanan, cukup banyak tersedia selama acara
berlangsung. Kapanpun kalau kita ingin makan sesuatu selalu tersedia.
Dilingkaran api unggun pun, tersedia lagu makanan songkolo dan berbagai
lauknya. Api unggun masih berkobar saat saya dan beberapa teman sudah mulai
mengantuk dan masuk untuk tidur. Namun didalam villa-pun ternyata obrolan
berlanjut lagi. Bahkan ada yang ngobrol sampai pukul 3 dinihari. Tidur di Villa
cukup hangat karena semua tempat tidur dan kasur kasur yang di lantai disiapkan
masing masing satu selimut. Subuh menjelang, kami kemudian shalat berjamaah
subuh.
Acara pagi tanggal 9
September 2018, pagi pagi setelah shalat subuh, sudah tersedia minuman teh dan kopi serta makanan ringan lainnya.
Dilanjutkan dengan senam pagi, senam Maumere, sambil sarapan pagi. Lalu para
peserta dengan kaos seragam yang telah dikenakan kembali ikut lomba lomba. Ada
lomba lari kelereng, lomba sepakbola dengan mengenakan daster yang menimbulkan
keriuhan gelak tawa para penonton. Juga masih ada yang menyanyi dan joget
bersama, dilanjutkan dengan pemberian hadiah bagi para pemenang lomba. Sebelum
pulang, para peserta berdiskusi untuk membicarakan agenda agenda pertemuan
selanjutnya. Dalam diskusi, ada perdebatan antara para peserta namun, tetap
berakhir damai dan penuh keakraban.
Acara makan siang
bersama sebelum pulang adalah acara terakhir kami. Bahkan sebelumnya sudah ada
peserta yang pulang lebih dulu karena adanya kegiatan yang penting. Dalam
perjalanan pulang kami singgah di pasar tradisional Malino, untuk membeli oleh
oleh untuk keluarga. Di pasar Malino, cukup banyak dijual sayur sayur dan buah segar.
Malino adalah pemasok utama sayur dan buah buahan tertentu di Sulawesi Selatan.
Makanan kecil (cemilan) juga cukup banyak dijual dipasar ini, diantaranya kue
tenteng kacang, tenteng wijen, baje dan kue khas lainnya.
Perjalanan pulang ke
Makassar kami lalui dengan kesan yang mendalam akan pertemuan kami selama dua
hari satu malam di Villa Rindu Alam. Kesan yang begitu dalam, sampai beberapa
hari lamanya setelah berpisah, pikiran masih saja dia di Villa Ridu Alam
bersama sahabat sahabat terkasih. Villa Rindu Alam adalah tempat kami melepas
RINDU para alumni SMA 1 Watampone 1986.
Acara Temu Kangen berlangsung sukses, lancar dan berkesan Alhamdulillah. Salut
pada kerja keras panitia Temu Kangen sehingga acaranya berlangsung meriah dan
sukses. Kepada teman teman Alumni SMA 1 Watampone 1986, sampai jumpa di acara
Temu Kangen selanjutnya. Semoga Allah
SWT sang pemilik waktu memberikan kesempatan kepada kita semua untuk bertemu
lagi dilain waktu. Amin.
A good friend is like star.
You can not always see it, but you realize it will always be there – Teman itu
layaknya bintang, kamu memang tidak selalu bisa melihatnya tapi percayalah
mereka selalu ada.
(Foto koleksi dari group WA dan Facebook Alumni SMA 1 Watampone)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar