"Nawanawa" dalam bahasa Bugis yang artinya "isi pikiran, curahan hati, apa saja yang ada dalam benak, keadaan bathin dan perasaan......". Isi blog ini adalah apa saja yang ada didalam pemikiran saya, berbagai pengalaman saat melakukan perjalanan, hal hal kecil dalam kehidupan sehari hari. Ada juga beberapa artikel saya terjemahkan dari artikel berbahasa Inggris. "I write because I don't know what I think until I read what I say" -Flannery O'Connor
Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa di ANRI
Pada hari Jumat, 4 Oktober 2013 lalu, saya dan rombongan peserta diklat JIKN dan SIKN berkunjung ke Arsip Nasional RI, di Jalan Ampera Raya, Cilandak Timur Jakarta Selatan. Tujuan utama kami sebenarnya adalah meninjau tempat atau ruang pengoperasian Jaringan Informasi Kearsipan Nasional yang ada di ANRI, juga Pusat Informasi dan Dokumentasi, dan terakhir kami mengunjungi Diorama Sejarah Perjalana bangsa Indonesia.
Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa di ANRI ini dibangun pada masa kepemimpinan Bapak Djoko Utomo. Bapak Djoko Utomo ingin mengubah citra “arsip” yang cenderung dianggap tempat dokumen tua yang tidak terurus, kusam, berdebu dan tidak menarik untuk dikunjungi, menjadikan tempat wisata sejarah yang menarik. Akhirnya dibangunlah Diorama Perjalanan Bangsa di gedung ANRI, tepatnya disebelah kanan pintu utama gedung ANRI. Diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, 31 Agustus 2009. Sejak diresmikan, setiap hari Diorama ini ramai dikunjungi baik oleh pelajar, mahasiswa, rombongan diklat maupun masyarakat umum.
Didalam Diorama ini pengunjung bisa menyaksikan bagaimana arsip dan teknologi berkolaborasi membentuk karya seni yang menarik dan informatif, menjadi wahana pembelajaran sejarah baik kepada pelajar dan mahasiswa maupun kepada masyarakat pada umumnya.
Diorama sejarah perjalanan bangsa menampilkan rangkaian sejarah perjalanan bangsa Indonesia, berdasarkan catatan sejarah. Ruang diorama seluas 750 m² dibagi menjadi 8 hall. Setiap hall menampilkan petikan peristiwa dan episode tertentu perjanan bangsa. Dimulai dari masa kejayaan Nusantara, perjuangan melawan penjajah, kebangkitan nasional, proklamasi kemerdekaan, masa mempertahankan kemerdekaan, masa mengisi kemerdekaan, masa reformasi dan diakhir diorama, pengunjung disuguhkan film perjuangan dalam mini theatre.
Urutan Hall dalam Diorama sebagai berikut:
Hall A : ditampilkan masa kejayaan kerajaan nusantara melalui replika prasasti yang ditemukan di berbagai tempat di tanahair. Disini pengunjung juga bisa membuka dan membaca digital book yang berlayarsentuh (touch screen) dan wall display yang menarik.
Hall B : masih ditampilkan masa masa perjuangan bangsa, dalam bentuk seni mural, juga terdapat beberapa profil pahlawan nasional. Juga terdapat boladunia yang terhubung dengan layar monitor melalui lampu led, sehingga lokasi perjuangan para pahwalan nasional dapat ditampilkan secara interaktif.
Hall C : menampilkan kisah pergerakan tokoh pemuda dari 1908 – 1928, ada foto tokoh para pemuda, dan Naskah “Sumpah Pemuda”, juga patung tiga serangkai pendiri Boedi Oetomo dan naskah teks lagu Indonesia Raya. Di ujung hall, terdapat diorama pertempuran 10 November di Surabaya yang berpusat di hotel Oranje, juga ditampilkan film dokumenter peristiwa tersebut pada layar monitor. Ada replika patung Jendral Sudirman saat bergerilya dengan cara ditandu, dan ada yang menarik disini, ada surat tulisan tangan Bung Karno kepada Jendral Sudirman. Dalam surat Bung Karno menyebut “Dinda” kepada Jendral Sudirman.
Hall D : Masa masa proklamasi kemerdekaan RI, ada patung ibu Fatmawati menjahit bendera pusaka Merah Putih, foto persiapan kemerdekaan, teks Proklamasi, suara Bung Karno saat membacakan teks proklamasi. Juga terdapat layar monitor yang bisa memperdengarkan lagu lagu perjuangan.
Hall E : Masa mempertahankan kemerdekaan. Disini kita bisa menyaksikan berbagai konflik internal maupun eksternal yang mengancam integrasi bangsa seusai proklamasi kemerdekaan yang terjadi antara 1945 – 1965. Selain itu juga ditampilkan perundingan , perlawanan bersenjata, pidato bung Karno yang bisa didengar lewat headphone. Diantara Hall E dan Hall F terdapat koridor yang menampilkan foto pelantikan presiden, arsip pemilu dan arsip Supsersemar.
Hall F : Masa menjaga keutuhan bangsa, dimana ditampilkan peristiwa pemberontakan G30S PKI, patung para pahlawan revolusi dan juga film dokumenter pengankatan jenazah Pahlawan revolusi dari Lubang Buaya. Pada koridor sebelum sampai ke Hall G, terdapat foto ke 6 Presiden RI dari Soekarno sampai Susilo Bambang Yudhoyono, juga foto para wakil presiden dari Muhammad Hatta sampai Budiono, dan semua foto pemimpin tersebut tersenyum, sesuai dengan temanya “Senyummu Indonesiaku”.
Hall G : Masa reformasi 1998 - 2008, ditampilkan suasana gedung DPR/MPR RI saat diduduki mahasiswa. Ditampilkan juga amandemen UUD dan surat pernyataan berhenti Presiden Soeharto dari jabatannya sebagai presiden pada 21 Mei 1998. Rumah rumah adat dan pakaian tradisional serta tarian etnik dari semua berbagai suku bangsa juga ditampilkan. Terdapat layar monitor sehingga tampilan tersebut dalam bentuk audio-visual.
Hall H : Sebuah teater (bioskop kecil) dimana pengunjung dapat menyaksikan film perjuangan yang menggugah rasa kebangsaan sebagai bahan perenungan tentang kejayaan bangsa dari masa kemasa yang telah dilewati dengan perjuangan, kerjakeras dan pengorbanan. Berbagai film bisa disaksikan disini, mulai dari film perjuangan (dokumenter) hingga film era reformasi dan film.
Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa dibuka tiap hari. Hari kerja dari jam 9.00 – 15.00 sedangkan Sabtu dan Minggu dari jam 9.00 – 13.00. Tutup pada hari libur nasional. Masuk gratis, dan juga tersedia pemandu jika diperlukan. Bagi yang ingin berkunjung, dapat menghubungi bagian Humas ANRI, Jl. Ampera Raya No. 7, Jakarta 12560, Tlp. 021-7805851 ext. 111, 807. E-mail: info@anri.go.id, web site: www.anri.go.id .
Disadur dari brosur Diorama SPB ANRI dan Majalah ARSIP edisi 50/2009.
Sumber gambar dari koleksi pribadi.
Saya Suharman Musa, seorang ASN, Pustakawan, suka menulis di Blog, suka jalan jalan, suka dengan hal hal berhubungan dengan buku, bookmark, postcard, dan perpustakaan....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku Cerdas Sulawesi Selatan, Bunga Rampai Pengetahuan tentang Sulawesi Selatan
Judul: Buku Cerdas Sulawesi Selatan Penulis: Shaff Muhtamar Penerbit: ...
Popular Posts
-
Suku bangsa Bugis dan Makassar di Sulawesi Selatan, termasuk dua diantara sedikit suku bangsa di Indonesia yang memiliki tradisi tulis menul...
-
Masih pagi pagi sekitar jam 6 diperumahan tempat tinggalku sudah terdengar bunyi khas terompet penjual Buroncong, salah satu penganan tradis...
-
Kapurung adalah salah satu makanan khas Sulawesi Selatan yang berasal dari Kabupaten Luwu yang ada dibagian utara Provinsi Sulawesi Selatan....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar