"Nawanawa" dalam bahasa Bugis yang artinya "isi pikiran, curahan hati, apa saja yang ada dalam benak, keadaan bathin dan perasaan......". Isi blog ini adalah apa saja yang ada didalam pemikiran saya, berbagai pengalaman saat melakukan perjalanan, hal hal kecil dalam kehidupan sehari hari. Ada juga beberapa artikel saya terjemahkan dari artikel berbahasa Inggris. "I write because I don't know what I think until I read what I say" -Flannery O'Connor
Ramadhan Di Sydney Australia 2002-2004
Alhamdulillah, kita dipertemukan lagi dengan Ramadan, bulan yang penuh berkah dan keampunan dari Allah SWT. Setiap Ramadan, aku selalu teringat saat menjalani bulan Ramadan di Sydney tahun 2002 dan 2003 lalu.
Australia sebagai negara dimana Islam adalah minoritas, tentu saja tidak ada suasana Ramadan atau puasa. Apalagi Ramadan tahun 2002 dan 2003 berlangsung pada saat musim panas, yaitu Desember dan Januari. Orang orang berpakaian minim, restoran buka semua dan tak pernah terdengar adanya suara Azan atau tadarusan sebagaimana yang kita rasakan di Indonesia.
Yang terasa berat saat puasa di musim panas adalah lamanya waktu puasa. Diawal awal puasa, kami baru buka puasa saat jam menunjukkan pukul 8 lewat 20an menit. Mengapa? Ya, karena baru pada jam 8 lewat mataharinya terbenam. Kalau saja Ramadan pada saat musim dingin (Mei, Juni dan Juli) akan lebih ringan, soalnya siangnya pendek. Jam 4 atau 5 sore matahari terbenam.
Pada awal awal ramadan kami mahasiswa muslim diundang oleh pihak universitas (University of New South Wales) untuk IFTAR (buka puasa) bersama di kampus. Dikampus ada organisasi Islam yang namanya ISOC (Islamic Society). ISOC inilah yang mengatur saat akan shalat jumat, tarweh dll. Tapi kami mahasiswa Islam Indonenesia juga sering mengadakan buka puasa dan tarweh bersama. Di kampus UNSW ada satu ruangan di Quadrangle Building dekat dari pintu masuk utama kampus, yang disediakan khusus untuk umat muslim yang mau shalat, tapi sayang karena ruagannya sempit. Mahasiswa muslim UNSW biasanya shalat Jumat di Round House, gedung bundar yang tidak jauh dari Quadrangle Building ini malah kalau kamis malam biasanya digunakan sebagai ruang diskotik oleh mahasiswa. Terkadang juga shalat Jumat di Sam Cracknel Building, bangunan kecil disamping lapangan Rugby yang merupakan tempat ganti pakaian atau istirahat para pemain Rugby.
Saya teringat saat awal Ramadan waktu itu, saat menjelang buka puasa, saya sudah duduk menghadapi hidangan buka puasa bikinan sendiri, yaitu campuran buah kaleng (cocktail) dan semangkuk pasta…..saya sampai menangis sedih, teringat suasana Ramadan di Makassar, ingat kue kue buka puasa bikinan ibu, teringat akan suara shalawat, tadarus dan azan di mesjid, suara anak anak yang biasa ribut dimasjid.
Meskipun berat, tapi alhamdulillah, puasaku lengkap selama dua Ramadan itu. Tidak ada yang batal. Ada peristiwa yang sangat melekat dimemoriku saat ramadan. Saat itu dua teman mahasiswa Indonesia yaitu Denny dan Alex mengajak aku jogging. Kami bertiga memang sering jogging sama sama. Kadang di Centennial Park, kadang dari Kingsford – Coogee Beach menyusuri pantai sampai Bondi Beach, kadang juga di Moore Park, pernah juga di Royal Botanical Garden. Tapi kali itu, rutenya agak menantang. Dimulai di Hyde Park, terus ke Art Gallery - Royal Botanical Garden, melewati Opera House, kemudian naik tangga di Macquarie Street ke Sydney Harbour Bridge dan menyeberangi jembatan raksasa tersebut dan berakhir di Stasiun Kereta di Milsons Point di North Sydney. Entah berapa kilometer. Diantara kami bertiga, aku diurutan kedua setelah Alex, padahal aku lagi puasa loh. Kedua teman setiap beberapa kilometer meneguk air yang dibawanya. Pulangnya naik kereta, dan aku buka puasa pas sebelum berhenti di Wynyard.
Di Sydney ada satu daerah namanya Lakemba, yang banyak dihuni oleh Muslim dari timur tengah. Disini ada Masjid besar. Di beberapa tempat di CBD-nya Sydney, ada beberapa tempat yang bisa dikunjungi kalau kita akan shalat. Biasanya tempat seperti ini dikelola oleh pengusaha asal timur tengah yang sudah menjadi penduduk Australia.
Bicara soal puasa, ternyata ada beberapa teman muslim dari Indonesia yang puasa hanya pada awal ramadhan, setelah itu tidak lagi. Ada juga yang berpendapat, karena yang sedang belajar diluarnegeri dianggap musafir maka tidak apa apa kalau tidak berpuasa. Entahlah, tapi kalau pendapat pribadiku, kalau aku mampu puasa, mengapa mesti tidak puasa.
Minal Aidzin Wal Faidzin semua..............
Label:
Puasa,
Puasa di luarnegeri,
puasa di Sydney,
Ramadhan
Saya Suharman Musa, seorang ASN, Pustakawan, suka menulis di Blog, suka jalan jalan, suka dengan hal hal berhubungan dengan buku, bookmark, postcard, dan perpustakaan....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku Cerdas Sulawesi Selatan, Bunga Rampai Pengetahuan tentang Sulawesi Selatan
Judul: Buku Cerdas Sulawesi Selatan Penulis: Shaff Muhtamar Penerbit: ...
Popular Posts
-
Suku bangsa Bugis dan Makassar di Sulawesi Selatan, termasuk dua diantara sedikit suku bangsa di Indonesia yang memiliki tradisi tulis menul...
-
Masih pagi pagi sekitar jam 6 diperumahan tempat tinggalku sudah terdengar bunyi khas terompet penjual Buroncong, salah satu penganan tradis...
-
Kapurung adalah salah satu makanan khas Sulawesi Selatan yang berasal dari Kabupaten Luwu yang ada dibagian utara Provinsi Sulawesi Selatan....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar