Diletakkan dan ditempatkan disuatu ruangan sempit, ditengah tengah bangunan semacam pendopo. Tempatnya terkunci dan untuk melihatnya harus meminta izin dibukakan oleh penjaganya yang tinggal disamping pendopo tersebut.
Menurut keterangan tulisan dibagian depan bangunan, Nekara ini pertama kali ditemukan oleh seorang petani bernama Sabura, seorang penggarap tanah kerajaan Putabangun pada tahun 1686. Sejak itu Nekara menjadi benda pusaka kerajaan Putabangun sampaiu tahun 1760. Ketika kerajaan Putabangun runtuh, Nekara diambil oleh kerajaan Bontobangun dan dipindahkan ke ibukota kerajaan di Matalalang dan Nekara ditempatkan disitu sampai sekarang.
Nekara ini bentuknya seperti alat musik gendang. Terdapat 3 arca kodok dibagian tepinya. Menurut sejarahnya dulu ada 4 arca kodok, namun satu arca copot saat penggalian dan pengangkatan. Pada bidang pukul, terdapat hiasan bintang 16, arca kodoknya panjang 20 cm dengan garis garis menyembul dibadannya. Nekara ini juga dilengkapi dengan 4 buah telinga yang berfungsi sebagai pegangan. Pada bagian bawahnya, terdapat hiasan pola geometris, kotak, spiral, gambar pohon berdaun dan tidak berdaun, serta gambar binatang gajah (besar dan kecil) sebanyak enam buah. Juga terdapat lubang lubang kecil pada bagian atasnya, yang menurut informan, dulunya merupakan tempat menempelnya permata dan batu mulia lainnya. Entah benar atau salah.
Gambar: Koleksi pribadi, photografer: Irzal Natsir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar